Kimia (dari bahasa Arab: كيمياء, transliterasi: kimiya = perubahan benda/zat atau bahasa Yunani: χημεία, transliterasi: khemeia)
adalah ilmu yang mempelajari mengenai komposisi,
struktur, dan sifat zat atau materi dari skala atom
hingga molekul serta perubahan atau transformasi serta
interaksi mereka untuk membentuk materi yang ditemukan sehari-hari. Kimia juga
mempelajari pemahaman sifat dan interaksi
atom individu dengan tujuan untuk menerapkan pengetahuan tersebut pada tingkat makroskopik.
Menurut kimia modern, sifat fisik materi
umumnya ditentukan oleh struktur pada tingkat atom yang pada gilirannya
ditentukan oleh gaya antaratom dan ikatan kimia.
>>Atom adalah suatu kumpulan materi yang terdiri atas inti yang bermuatan positif, yang biasanya
mengandung proton dan neutron, dan beberapa elektron di sekitarnya
yang mengimbangi muatan positif inti. Atom juga merupakan satuan terkecil yang
dapat diuraikan dari suatu unsur dan masih mempertahankan sifatnya, terbentuk
dari inti yang rapat dan bermuatan positif dikelilingi oleh suatu sistem
elektron.
>>Unsur adalah sekelompok atom yang memiliki jumlah proton yang sama pada intinya. Jumlah ini disebut sebagai nomor atom unsur. Sebagai contoh, semua atom
yang memiliki 6 proton pada intinya adalah atom dari unsur kimia karbon, dan semua atom yang memiliki 92 proton pada intinya
adalah atom unsur uranium.
>>Ion atau spesies bermuatan, atau suatu atom atau molekul yang
kehilangan atau mendapatkan satu atau lebih elektron. Kation bermuatan positif (misalnya kation natrium Na+) dan anion
bermuatan negatif (misalnya klorida Cl−)
dapat membentuk garam netral (misalnya natrium klorida, NaCl). Contoh ion poliatom yang tidak terpecah sewaktu reaksi
asam-basa adalah hidroksida (OH−)
dan fosfat (PO43−).
>>Senyawa merupakan suatu zat yang dibentuk oleh dua atau lebih unsur
dengan perbandingan tetap yang menentukan susunannya. sebagai contoh, air
merupakan senyawa yang mengandung hidrogen dan oksigen dengan perbandingan dua terhadap satu.
Senyawa dibentuk dan diuraikan oleh reaksi kimia.
>>Molekul adalah bagian terkecil dan tidak terpecah dari suatu senyawa kimia murni yang masih mempertahankan
sifat kimia dan fisik yang unik. Suatu molekul terdiri dari dua atau lebih atom
yang terikat satu sama lain.
>>Suatu 'zat kimia' dapat berupa suatu unsur,
senyawa, atau campuran senyawa-senyawa, unsur-unsur, atau senyawa dan unsur.
Sebagian besar materi yang kita temukan dalam kehidupan sehari-hari merupakan
suatu bentuk campuran, misalnya air, aloy,
biomassa, dll.
>>.Ikatan kimia
merupakan gaya yang menahan berkumpulnya atom-atom
dalam molekul atau kristal. Pada banyak senyawa sederhana, teori ikatan valensi
dan konsep bilangan oksidasi
dapat digunakan untuk menduga struktur molekular dan susunannya. Serupa dengan
ini, teori-teori dari fisika klasik dapat
digunakan untuk menduga banyak dari struktur ionik. Pada senyawa yang lebih
kompleks/rumit, seperti kompleks logam, teori
ikatan valensi tidak dapat digunakan karena membutuhken pemahaman yang lebih
dalam dengan basis mekanika kuantum.
>>Fase adalah kumpulan keadaan sebuah sistem fisik
makroskopis yang relatif serbasama baik itu komposisi kimianya maupun
sifat-sifat fisikanya (misalnya masa jenis, struktur kristal, indeks refraksi,
dan lain sebagainya). Contoh keadaan fase yang kita kenal adalah padatan, cair,
dan gas. Keadaan fase yang lain yang misalnya plasma, kondensasi Bose-Einstein,
dan kondensasi Fermion. Keadaan fase dari material magnetik adalah paramagnetik, feromagnetik dan diamagnetik.
>>Reaksi kimia adalah transformasi/perubahan dalam struktur molekul. Reaksi ini bisa menghasilkan
penggabungan molekul membentuk molekul yang lebih besar, pembelahan molekul
menjadi dua atau lebih molekul yang lebih kecil, atau penataulangan atom-atom
dalam molekul. Reaksi kimia selalu melibatkan terbentuk atau terputusnya ikatan kimia.
>>Kimia kuantum secara matematis menjelaskan kelakuan dasar materi pada tingkat molekul. Secara prinsip, dimungkinkan untuk
menjelaskan semua sistem kimia dengan menggunakan teori ini. Dalam praktiknya,
hanya sistem kimia paling sederhana yang dapat secara realistis diinvestigasi
dengan mekanika kuantum
murni dan harus dilakukan hampiran untuk sebagian besar tujuan praktis
(misalnya, Hartree-Fock, pasca-Hartree-Fock,
atau teori fungsi kerapatan,
lihat kimia komputasi
untuk detilnya). Karenanya, pemahaman mendalam mekanika kuantum tidak
diperlukan bagi sebagian besar bidang kimia karena implikasi penting dari teori
(terutama hampiran orbital) dapat dipahami dan diterapkan dengan lebih
sederhana.
Dalam mekanika kuantum
(beberapa penerapan dalam kimia komputasi dan kimia kuantum), Hamiltonan, atau keadaan fisik, dari partikel
dapat dinyatakan sebagai penjumlahan dua operator, satu berhubungan dengan energi kinetik dan satunya dengan energi potensial. Hamiltonan dalam persamaan
gelombang Schrödinger yang digunakan dalam kimia kuantum tidak
memiliki terminologi bagi putaran elektron.
Penyelesaian persamaan
Schrödinger untuk atom hidrogen memberikan bentuk persamaan
gelombang untuk orbital atom, dan
energi relatif dari orbital 1s, 2s, 2p, dan 3p. Hampiran orbital dapat
digunakan untuk memahami atom lainnya seperti helium, litium, dan karbon.
>>Hukum-hukum kimia sebenarnya merupakan hukum fisika yang diterapkan dalam sistem kimia.
Konsep yang paling mendasar dalam kimia adalah Hukum kekekalan massa
yang menyatakan bahwa tidak ada perubahan jumlah zat yang terukur pada saat reaksi kimia biasa. Fisika modern menunjukkan
bahwa sebenarnya energilah yang kekal, dan bahwa energi dan massa
saling berkaitan. Kekekalan energi ini mengarahkan kepada
pentingnya konsep kesetimbangan, termodinamika, dan kinetika.
Industri Kimia
Industri kimia adalah
salah satu aktivitas ekonomi yang penting. Top 50 produser kimia dunia pada
tahun 2004 mempunyai penjualan sebesar USD $587 miliar dengan profit margin
sebesar 8.1% dan penegluaran rekayasa (research and development) sebesar 2.1%
dari total penjualan kimia.[3]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar